Studi Kasus Sistem Informasi Penjualan DVD

Studi Kasus Sistem Informasi Penjualan DVD

Sistem Basis Data Terpusat

Sistem basis data terpusat merupakan suatu sistem yang menempatkan data disuatu lokasi saja dan semua lokasi lain mengakses basis data di lokasi tersebut. Dimana  tugas server disini  hanya melayani permintaan dari client. Sedangkan client meminta layanan dari server.

            Sebuah sistem basis data terpusat hanya mungkin dibangun dalam sebuah sistem jaringan komputer. Dalam sebuah sistem jaringan komputer kita mengenal adanya topologi, yang akan menentukan bagaimana konfigurasi/keterhubungan antara satu simpul jaringan (node/site) dengan simpul-simpul lainnya.

Sistem basis data terpusat merupakan suatu konsep client/server  dengan model two-tier (dua tingkatan). Dua Tingatan adalah proses dimana komputerworkstation membuat hubungan ke komputer server dan mempertahankan hubungan tersebut sampai proses selesai. Misalnya pada proses pemasukan data atau membuat sebuah laporan. Model two tier terdiri atas sebuah server dan banyak client yang dihubungkan melalui jaringan. Aplikasi ditempatkan dikomputerclient dan mesin database ditempatkan di server. Tier client disebut juga tingkatan presentasi.. Tier client berisi kode yang akan menampilkan data dan interaksi dengan user. Tugas yang terjadi pada client adalah : antarmuka pengguna, interaksi database, pengambilan dan modifikasi data, aturan bisnis, dan pengaturan kesalahan.

Hubungan yang terbentuk sangat konsumtif dalam sumber daya (alokasi memori, ruang hardisk, kontrol, dan lainnya), karena tidak efektif jika dilakukan untuk hubungan yang melibatkan banyak pemakai (contohnya pada sistem jaringan internet). Oleh karena itu tidak heran jika konsep dua Tingkatan atau (two tier) hanya dipraktekkan pada LAN (Local Area Network)

Alasan Pemakaian Basis Data Terpusat

Implementasi Distributed data processing saat ini telah lebih maju dari saat awal konsep ini diperkenalkan. Dengan menggunakan database client/server, Sebuah server berfungsi jauh lebih efisien tidak hanya sebatas file server, melainkan ikut pula berperan aktif dalam pengolahan data, dan mengelola hak akses user atas data. Hal ini menjadikan fungsi server sebagai file server berubah menjadi data server.

Namun perkembangan saat ini, banyak pihak memilih untuk lebih memaksimalkan fungsi server dalam pengolahan data. Dengan memanfaatkan secara penuh keberadaan stored proceduretrigger, dan user defined functions,developer dapat meningkatkan kemampuan server lebih dari sekedar melakukan eksekusi query atau pemrosesan data sederhana, melainkan menjadikannya sebagai business logic atas sistem yang dibangun yang dalam implementasinya lebih dikenal sebagai centralized data processing.

Implementasi sistem basis data terpusat ini dipilih karena menawarkan beberapa keuntungan:

  1. Kinerja sistem yang lebih terjamin, tidak seperti pada implementation distributed data procesing , implementasi centralized data procesing tidak terpengaruh pada spesifikasi teknis hardware disisi client yang digunakan. Aplikasi disisi client hanya merupakan thin client yang berfungsi sebagaiinput/output terminal.

  2. Efisiensi dalam pemanfaatan network traffic, Pada implementasi distributed data procesing, fungsi server hanya mengolah data secara sederhana dan umumnya memberikan data mentah untuk kemudian diolah di sisi client. Hal ini menyebabkan  network traffic menjadi penuh dan kerap kali menjadibottleneck (Respons dari aplikasi menjadi lebih lambat) dan salah satu faktor penyebab terbesar turunnya kinerja sistem yang digunakan. Dengan mengimplementasikan centralized data processing, fungsi server hanya memberikan data jadi. Client hanya bertugas untuk mengolah data tersebut ke dalam media output seperti laporan atau mentransfernya ke dalam format data lain yang dibutuhkan.

  3. Kemudahan dalam maintenance dan deployment. Dengan implementasi centralized data processing, fungsi-fungsi penting diletakkan di sisi server. Hal ini tentunya meningkatkan kemudahan dalam maintenance sistem yang dibangun karena tidak memerlukan redeployment saat ada perubahan yang harus dilakukan pada sisi business logic yang digunakan. Karena perubahan tersebut hanya perlu dilakukan di sisi server.

  4. Cost saving, Implementasi centralized data processing tidak membutuhkan keberadaan mesin-mesin client dengan spesifikasi teknis tinggi.

  5. Menghapus redudansi dan menyederhanakan pemeliharaan sistem.

Studi Kasus

Sistem Informasi Penjualan DVD

 

Semakin berkembangnya kegiatan ekonomi pada saat ini memicu kegiatan ekonomi di semua bidang. Di antara kegiatan ekonomi tersebut adalah kegiatan bisnis di bidang penjualan kaset DVD, sehingga pada saat ini banyak muncul usaha yang bergerak di bidang penjualan kaset DVD. Sistem informasi berbasis komputer telah banyak diaplikasikan dalam berbagai kehidupan. Pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer dapat membantu proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan mudah.

Tetapi dari sekian banyak toko DVD yang ada, kebanyakan semua sistem manajemennya masih dilakukan secara manual, sehingga masih sering terjadi kesalahan maupun kehilangan data-data secara tidak sengaja yang mengakibatkan konsumen maupun pemilik toko mengalami kerugian. Hal ini dapat diatasi dengan pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer.

      Sistem ini dikelola oleh 1 admin. Sedangkan entitas lain yang ada dalam sistem adalah kasir, manager cabang.

      Disini akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang penting pada Sistem Informasi Penjualan DVD agar sistem ini dapat berjalan dengan baik.

1.   Integritas Data

Integritas data adalah jaminan konsistensi data terhadap semua status konstrain yang diberlakukan terhadap data tersebut, sehingga memberikan jaminan keabsahan data itu sendiri. Integritas data sangat erat kaitannya dengan keamanan keberadaan data, dimana dapat terjadi secara institusional atau asidental.

Entitas aktor disini masing-masing mempunyai unique key untuk membedakan ketika mereka login, dan hak masing-masing. Setelah proses login, pada tiap Home terdapat syarat untuk mengecek unique key, sehingga tidak terjadi peretasan login.

Pada admin, terdapat menu untuk memasukan, merubah dan menghapus data DVD, mengelola data manager dan data kasir. Karena admin bertugas untuk mengontrol keluar masuknya DVD, memasukan dan merubah data DVD, memasukan data kasir dan membuat laporan penjualan untuk dilihat oleh manager cabang. Pada kasir, hanya terdapat menu untuk mencari DVD dan melakukan transaksi saja sedangkan manager hanya bisa melihat laporan penjualan dalam rentang waktu tertentu.

2.   Transaksi Data

Transaksi adalah satu atau beberapa aksi yang dilakukan oleh program yang bertujuan untuk mengakses atau mengubah data yang ada dalam database. Transaksi yang berlangsung tersebut, hanya mengenal dua hasil, yaitu berhasil secara keseluruhan, atau gagal sama sekali. Transaksi tersebut berarti tidak boleh berhasil setengah-setengah, harus berhasil secara keseluruhan.

Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk mencegah database dari kehilangan atau kerusakan data. Transaksi adalah konsep fundamental dari system database. Inti dari transaksi adalah membundel operasi kedalam sebuah atau tidak sama sekali operasi.

Salah satu contoh proses transaksi adalah ketika admin memasukan DVD yang baru dibeli dari distributor. Admin memasukan data-data seperti judul, genre, tahun terbit, lalu admin melakukan commit. Maka ketika kasir ingin mencari data DVD berdasarkan judul, genre atau tahun terbitnya, baru akan muncul.

3.   Keamanan Data

Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan. Kemanan pada database harus difokuskan pada 3 faktor penting, yaitu :

  • Faktor Manusia

Kenapa manusia penting, dalam hal ini kita melihat pengalaman-pengalaman dari perusahan besar yang memiliki kebocoran data, dan ternyata kebocoran data itu datangnya dari faktor SDM yang bekerja pada perusahaan tersebut, itulah kenapa faktor manusia sangat penting

  • Faktor Teknologi

Teknologi pada keamanan data merupakan faktor terpenting, dimana teknologi yang mendukung seluruh kegiatan basis data haruslah memiliki keamanan yang ketat serta dapat membagi hak akses dan hak aksi bagi penggunanya

  • Faktor Kebijakan

Kebijakan yang dibuat bisa berupa fisik dan non-fisik, kebijakan fisik dapat dilakukan dengan menempatkan peraturan terhadap orang yang dapat mengakses database, untuk non-fisiknya pada bagian script, disana tidak boleh ada kesalahan minor ataupun major, maka harus diadakan pengetesan pada mesin lain

 

Referensi:

http://padepokan-it.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-basis-data-terpusat.html

http://upi.edu/

http://elearning.cs.upi.edu/